Selasa, 17 Desember 2019

trans semarang

PERKEMBANGAN ARMADA TRANS SEMARANG


  • Bus Rapid Transit Trans Semarang adalah layanan angkutan massal berbasis BRT (Bus Rapid Transit) yang beroperasi di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang. Layanan ini dioperasikan guna mengurai kemacetan di Kota Semarang yang semakin meningkat serta untuk mengakomodir para penglaju menuju pusat kota. Hal yang membedakan Trans Semarang dengan layanan bus kota lainnya adalah aksesibilitas yang mengharuskan pengguna jasa menggunakan shelter (halte) khusus, serta armadanya yang menggunakan pintu otomatis untuk aksesibilitas naik turun penumpang dari sisi kiri. Hal ini yang membuat layanan ini disamakan dengan konsep busway Transjakarta, walaupun Trans Semarang ini tidak memiliki jalur khusus (sedang dalam kajian). Selain itu, tarif yang relatif terjangkau, ketepatan waktu, serta berpendingin udara menjadikan BRT ini sebagai primadona warga kota Semarang dan sekitarnya dalam bepergian.

Koridor Trans Semarang

Trans Semarang direncanakan akan ada 8 koridor utama beserta 4 koridor . Berikut enam di antaranya koridor yang telah beroperasi:
  • Koridor I : Terminal Mangkang — Terminal Penggaron (Beroperasi)
  • Koridor II : Terminal Terboyo — Terminal Sisemut (Beroperasi)
  • Koridor III : Pelabuhan Tanjung Emas — Elizabeth (Beroperasi)
  • Koridor IV : Terminal Cangkiran — Bandara Ahmad Yani — Stasiun Tawang (Beroperasi)
  • Koridor V : Dinar Mas Meteseh — PRPP (Beroperasi)
  • Koridor VI : Undip Tembalang — Unnes Sekaran (Beroperasi)
  • Koridor VII : Terminal Terboyo — Pemuda Balaikota (Beroperasi)
  • Koridor VIII : Pemuda Balaikota — Gunung Pati — Terminal Cangkiran (Beroperasi)

Rute dan Halte BRT Trans Semarang




Sejarah

Trans Semarang diluncurkan oleh Pemerintah Kota Semarang pada 2 Mei 2009 bertepatan dengan hari jadi Kota Semarang yang ke-462 [2] dengan beroperasinya koridor 1 trayek Terminal Mangkang - Terminal Penggaron pada 18 Mei 2009. Menggunakan 20 armada bus berukuran besar, bus ini mengalami satu kali revitalisasi pada awal tahun 2017 dengan bus berukuran besar bantuan Kemenhub anggaran 2016 (Armada yang sama seperti TransJakarta dan semua armada Trans berukuran besar). Armada ini dioperasikan oleh PT Trans Semarang.
Koridor II diresmikan pada Senin 1 Oktober 2012 oleh Plt Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi di Halaman Balai Kota Semarang, Jalan Pemuda. Koridor II ini menggunakan bus berukuran medium untuk melayani penumpang dari Terminal Sisemut, Ungaran sampai dengan Terminal Terboyo, Semarang. Bus ini mengalami revitalisasi armada satu kali pada awal tahun 2018 dengan bus yang sama seperti Koridor VI. Armada ini dioperasikan oleh PT Surya Setia Kusuma.
Koridor IV diresmikan terlebih dahulu pada tanggal 2 Desember 2013 dengan trayek Terminal Cangkiran hingga Stasiun Semarang Tawang. Pada awal peluncuran, koridor IV ini menggunakan armada bus berukuran besar[3]. Namun atas masukan dari berbagai pihak, armada koridor ini diganti dengan bus berukuran medium. Koridor ini juga pada awal rencara hanya sampai Bandara Ahmad Yani. Namun dengan berbagai pertimbangan, mulai 1 Agustus 2014 jalur koridor ini diperpanjang sampai Stasiun Tawang. Armada ini dioperasikan oleh PT Matra Semar Semarang.
Koridor III mulai beroperasi semenjak 1 November 2014 dan diresmikan penggunaannya oleh Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pada tanggal 5 November 2014. Menggunakan bus berukuran medium seperti Koridor II dan IV, armada ini adalah armada kedua yang diberikan tambahan penunjuk rute berupa LED eksterior. Koridor ini melayani rute Pelabuhan Tanjung Emas ke ujung Elizabeth, yang mana dibagi menjadi dua (III A dan III B). Keunikan dari koridor ini : sesampainya di Halte Elizabeth, bus langsung meneruskan perjalanannya hingga Pelabuhan, berbeda dengan layanan koridor lainnya dimana setelah mencapai titik terminus, bus akan istirahat dan melakukan pergantian kru, mengingat rute koridor 3 tergolong koridor dengan jarak menengah (dan terpendek sebelum koridor VII dioperasikan). Armada ini dioperasikan oleh PT. Mekar Flamboyan.
Koridor V dan VI diluncurkan pada tanggal 31 Maret 2017 [4] di Kampus Universitas Diponegoro. Menggunakan bus berukuran sedang, Dishub menyediakan 14 armada bus dan 2 armada cadangan di masing masing koridor. Koridor V merupakan Koridor terpanjang dalam operasional Trans Semarang, dengan trayek Perumahan Bukit Kencana Jaya hingga PRPP, dan menggunakan armada bantuan Kemenhub anggaran 2016 (Armada yang sama seperti TransJogja). Sementara koridor VI beroperasi dengan trayek Universitas Diponegoro hingga Universitas Negeri Semarang melalui Elizabeth. Koridor VI merupakan satu satunya koridor Trans Semarang yang tidak melewati Balaikota sebagai central hub-nya. Armada di dua koridor ini dioperasikan oleh PT. Minas Makmur Jaya. Mulai 6 Oktober koridor V

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, dengan penuh harapan semoga kita semua dapat mengambil inti dari pembahasan tersebut. Kurang lebih nya kami mohon maaf.


GOOD LUCK



0 komentar:

Posting Komentar